Topi Renda dan Kerajinan Lain Diminati Masyarakat Jepang

08 Jul 2021

Beragam produk kerajinan Indonesia masih amat menarik bagi pasar mancanegara tak terkecuali bagi masyarakat Jepang. Tentunya hal ini menjadi penyemangat bagi pelaku bisnis domestik agar tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19.

Baru-baru ini Kementerian Perdagangan merilis nilai ekspor produk kerajinan ke Jepang periode Januari-Mei sebesar 10,32 juta dolar Amerika Serikat.

Menurut sumber di Kemendag, produk kerajinan tangan Indonesia, seperti topi renda dan penutup kepala lainnya (lace hats and other headgear) sangat digemari publik Jepang.

Dalam periode Januari-Mei 2021, nilai ekspor kerajinan ini mencapai 4,15 juta dolar.

Beberapa kerajinan lainnya juga diminati, seperti bingkai kayu (wooden frame) senilai $2,18 juta, keranjang rotan (rattan basketwork) senilai $562.000, keranjang anyaman berbahan nabati (vegetable material basketwork) senilai $435.000 dan rambut sintetis (synthetic wigs) senilai $423.000.

Untuk memperkuat kinerja ekspor kerajinan tangan ke Jepang, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) menggandeng Japan External Trade Organization (JETRO) menyelenggarakan webinar bertema "Mendorong Ekspor Produk Kerajinan Tangan ke Pasar Jepang” pada tanggal 30 Juni yang lalu. Hadir sebagai pembicara yaitu CEO dari PT. Kasana International Kreatif, Yoshio Yokobori. Pembicara ini juga merupakan importir untuk produk kerajinan tangan Asia ke pasar Jepang.

“Kemendag dan JETRO berharap melalui kegiatan ini para pelaku usaha kerajinan tangan dapat menangkap informasi mengenai tren, referensi konsumen, regulasi serta standar produk. Para pelaku usaha dapat menggunakan informasi tersebut dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran untuk memasuki pasar Jepang. Tentunya juga didukung dengan promosi yang baik,” kata Marolop Nainggolan, direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor di Kemendag.

Menurut Marolop, webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UKM kerajinan tangan Indonesia dalam merencanakan strategi pemasaran produk ke pasar Jepang, khususnya di saat pandemi seperti saat ini.

“Pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama agar ekspor dapat terus meningkat dan surplus neraca perdagangan dapat terus ditingkatkan,” tambahnya.

Dalam webinar tersebut, terungkap banyak peluang produk ekspor ke Jepang seperti fesyen. Indonesia rutin mengekspor topi renda dan penutup kepala lainnya, wig sintetis, janggut buatan, alis dan bulumata palsu.

By Madeinindonesia.com