Berdasarkan laporan Moody’s Investor Service pada 13 Februari 2019, terdapat indikasi akan terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut lembaga tersebut, pertumbuhan ekonomi akan turun di bawah lima persen pada 2019-2020 yakni menyentuh angka 4,8%. Hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu pengeluaran pemerintah dan laju pembangunan infrastruktur yang cenderung lebih lambat. Ini sangat berbanding terbalik dengan ekonomi Indonesia yang telah tumbuh kuat dan stabil dengan rata-rata lima persen dalam lima tahun terakhir.
Penelitian yang dilakukan oleh Moody’s Investor Service ini berbeda dengan beberapa penelitian lain akan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebut saja World Bank dan IMF. Kedua lembaga ini malah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 dan 5,2%.Bisa dilihat tabel dibawah ini :
Meskipun begitu, tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih berdiri kokoh di atas rata-rata. Beruntungnya lagi, Indonesia masih masuk dalam negara di peringkat layak investasi. Sedangkan dari analisis kredit, Moody’s memaparkan bahwa Indonesia berada di empat kategori yaitu; (1) kekuatan ekonomi termasuk tinggi; (2) kekuatan institusional di nilai moderat; (3) kekuatan fiskal sedang; dan (4) kerentanan terhadap risiko juga rendah.
Moody’s memberikan analisis jika Indonesia disiplin mengelola fiskal, maka Indonesia juga mampu membuat defisit yang sempit dan beban utang yang rendah. Sebab, semua pelaku bisnis pasti memperhatikan peringkat kredit, sektor perbankan dan lembaga keuangan. Semua pebisnis baik yang besar, menengah maupun kecil tidak akan mau mengambil risiko yang tidak perlu.
Lembaga ini menilai kualitas aset akan stabil jika ekonomi Indonesia dipacu lebih kuat lagi sehingga mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bagi tiap perusahaan di Indonesia. Dukungan pemerintah juga akan tetap kuat. Peningkatan peringkat Indonesia pada April 2018 mencerminkan peningkatan kapasitas pemerintah untuk mendukung di bidang ekonomi. Selain itu, aturan keuangan sudah mulai memberikan dasar hukum kuat dan kerangka kerja baik bagi pemerintah, khususnya untuk memperluas dukungan dari pelaku bisnis.
Kinerja Pemerintah yang baik tidak akan sepenuhnya berhasil jika tidak didukung oleh sektor swasta, utamanya Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pelaku bisnis UKM pada dasarnya hadir sebagai faktor yang terpenting. Sebab, sebagian besar bisnis di Indonesia di dominasi oleh sektor kecil dan menengah ini sehingga berdampak sekali bagi perkembangan perekonomian Indonesia. UKM juga menyentuh secara langsung masyarakat yang bertindak sebagai konsumen.
Solusi MIND Marketplace Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI
Dengan dasar itu, PT JIVA Samudra Biru menghadirkan platform marketplace Madeinindonesia.com (MIND) sebagai sebuah platform yang memiliki visi sebagai katalisator dalam pemberdayaan dan edukasi UKM di Indonesia. Di dalam platform MIND, pengguna akan mendapatkan berbagai kemudahan, khususnya dalam transaksi finansial. MIND marketplace akan memberikan sistem peringkat kredit internal tergantung pada volume transaksi dan perdagangan yang dilakukan pada platform. Kemudian, platform akan menampilkan skor MIND yang bisa digunakan oleh financial channel partners kami untuk memberikan pinjaman kepada produsen.
Selanjutnya, MIND juga akan membangun kemitraan dengan Pusat Pengembangan nasional untuk Keuangan Mikro dan Inklusi Keuangan (OJK-PROKSI) untuk memberikan UKM akses yang lebih luas ke layanan keuangan. MIND menganggap hal seperti ini perlu diwadahi dan diedukasi lagi kepada para pelaku bisnsis UMKM. Kehadiran MIND bukan hanya sekadar membantu UKM, sekaligus membantu pemerintah dalam tujuannya menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Terakhir, MIND akan menyiapkan basis data internal pendaftaran aset agunan bergerak dengan usaha kecil yang tidak memiliki aset tetap. Pengguna di dalam platform MIND kemudian dapat menjaminkan aset bergerak dan terdaftar sebagai jaminan untuk mengakses pembiayaan hutang. Basis data akan membuat informasi tentang aset bergerak menjadi terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan (seperti notaris, pengacara, pejabat negara, kreditor bank) tanpa biaya pendaftaran yang diperlukan. Pelayan digital ini akan dibentuk dan diwadahi ke dalam sebuah ekosistem MIND, sehingga menyediakan alternatif langsung dan murah dibanding sistem berbasis kertas yang ada sebelumnya.
MIND berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi berbagai kendala yang terjadi di Indonesia dalam program pada 18 bulan pertama, dan hampir 50.000 aset jaminan akan MIND daftarkan. MIND membantu pemerintah dalam hal administrasi finansial yang menjadi kendala di Indonesia.
Dengan begitu, bukan suatu hal yang mustahil MIND Marketplace akan membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia diatas 5%.
Mari Menjadi Bagian Dari MIND Marketplace
Hadirnya MIND Marketplace tentunya akan menjadi angin segar bagi para pelaku bisnis kecil, menengah dan besar. Sebagai platform yang fokus akan pengembangan produk asli Indonesia, MIND Marketplace akan memanjakan para member karena platform ini terintegrasi dengan semua fitur baru dan fungsi yang belum pernah ditawarkan oleh platform e-commerce lain di Indonesia seperti A / I, fitur otomatisasi dan integrasi mutakhir yang menyediakan solusi multi-saluran yang terdiri dari CRM canggih, pemesanan massal, satu klik checkout, teknologi configure-price-quote (CPQ), sistem RFQ real-time, sistem obrolan multi-bahasa waktu nyata dan pameran dagang online.
MIND akan membantu pelaku bisnis di Indonesia mengatasi banyak peraturan perdagangan dan memudahkan usaha kecil melakukan perdagangan luar negeri. Sehingga mereka bisa paham mengenai peraturan perdagangan di luar negeri. Itulah sebabnya MIND bermitra dengan organisasi jaringan internasional seperti Jaringan bisnis internasional dengan lebih dari 230.000 profesional bisnis dari beragam latar belakang bisnis. Hal ini yang tidak dijumpai oleh marketplace lainnya. Sehingga MIND Marketplace akan memberikan lebih daripada sebuah paltform e-commerce.