For a brand both category large or start-up it must have the concept of marketing strategies good to disseminate products and its services and get a round of applause from the consumers good in the country and overseas .Marketing strategies this is what more often considered as a factor successful whereabouts of a product or services .If the strategy of marketing applied both and a maximum of , then it must be consumers will overwhelm products or services offered by .If on the other hand , surely will affected to the decreasing the interest of consumers on products or services offered by .
Bagi sebuah brand baik yang kategori besar maupun start-up tentunya harus memiliki konsep strategi pemasaran yang baik untuk menyebarluaskan produk dan jasanya dan mendapatkan sambutan meriah dari para konsumen baik di dalam maupun luar negeri. Strategi pemasaran inilah yang acapkali dinilai sebagai faktor sukses tidaknya sebuah produk atau jasa. Jika strategi pemasaran yang diterapkan baik dan maksimal, maka sudah pasti konsumen akan membanjiri produk atau jasa yang ditawarkan. Bila sebaliknya, maka tentu akan berimbas pada menurunnya minat konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Indonesia patut bangga karena diisi oleh sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif di bidang bisnis. Tengok saja, bagaimana 65 juta bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) begitu membanjiri negeri ini. Dari jumlah itu, UMKM di Indonesia telah menyumbang lebih dari 60% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Maka dari itu pemerintah sangat bangga dan antusias terhadap pertumbuhan industri UMKM ini. Saking bangganya dan berharap akan terus tumbuh sektor UMKM ini, pemerintah telah menurunkan jumlah Pajak Penghasilan (PPh) dari 1% menjadi 0,5%. Tujuannya agar tidak membebani usaha kecil serta mempermudah dalam mengejar omset.
Banyaknya jumlah UMKM di Indonesia itu ternyata dibarengi pula dengan ancaman gulung tikarnya bisnis UMKM di tahun pertama karena menemui sejumlah masalah mulai dari finansial permodalan usaha hingga strategi pemasaran yang minim sehingga tidak banyak orang mengetahui akan produk atau jasa yang ditawarkan. Dikutip dari solusiUKM.com, lebih dari 50% industri UMKM terancam gulung tikar di tahun pertama berdiri. Karena itulah tahun pertama merupakan strategi yang tepat untuk membangun brand dari produk atau jasa yang dirilis.
Pemilihan strategi pemasaran untuk memperluas produk atau jasa tersebut harus dilakukan dengan apik. Misalnya dengan memilih media apa yang akan digunakan untuk melakukan proses pemasaran. Siapa targetnya dan bagaimana peta persaingan dengan kompetitor. Inilah yang harus dipikirkan oleh owner dari satu bisnis UMKM.
Apalagi ditengah gelombang besar digitalisasi seperti sekarang ini, peta persaingan pemasaran sudah bergeser ke ranah digital. Banyak brand-brand UMKM mulai membangun website dan media sosial untuk mendobrak pasar. Ada juga brand yang masuk melalui platform E-Commerce untuk memasarkan produk atau jasa yang dijualnya.
Peran digital marketing bagi sebuah UMKM di era Industri 4.0 seperti sekarang ini sangat penting. Bagimana tidak, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah merilis jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini berjumlah 143 juta pada 2018. Di 2019, APJII memprediksi pengguna internet akan terus bertambah sebanyak 22,3% atau sekitar 32 juta jiwa. Sehingga jika ditotal akan mencapai 175 juta jiwa yang akan menggunakan internet di tahun 2019 ini.
Besarnya pangsa pasar itulah yang harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis UMKM di Indonesia. Namun, kendala lain justru muncul. Belum banyak UMKM Indonesia yang mampu sukses melakukan pemasaran secara digital. Hal ini disebabkan belum adanya edukasi yang maksimal tentang pemasaran digital baik dengan media sosial ataupun E-Commerce yang baik dan benar serta biaya atau modal yang mahal pula untuk membangun sebuah website bagi produk atau jasanya.
Karenanya, UMKM Indonesia saat ini sedang membutuhkan satu platform yang bisa melakukan edukasi tentang pemasaran digital serta bisa memasarkan produknya ke berbagai jaringan konsumen baik lokal maupun internasional.
Indonesia tentu sangat bangga dengan kehadiran platform yang mampu mengedukasi UMKM Indonesia serta mampu menjangkau pemasaran internasional. Adakah saat ini platform marketplace yang bisa seperti itu?
Indonesia sudah melahirkan sebuah platform marketplace bernama madeinindonesia.com (MIND). Sebagai platform marketplace yang berorientasi pada B2B2C MIND berusaha mengubah cara barang dan jasa Indonesia dirasakan di pasar domestik & internasional.
Strategi Pemasaran Digital MIND Marketplace
Dalam hal pemasaran digital, MIND Marketplace akan membantu vendor tetap inovatif dan terus berkembang mengikuti irama tren dan teknologi yang terus berubah saat ini. MIND akan menyediakan media periklanan digital yang kuat dan tertarget untuk membantu produk dan layanan para vendor menjadi sebuah visibilitas internasional dan ditemukan oleh pembeli pada waktu yang tepat.
Para vendor juga disiapkan layanan Manajemen Pemasaran pada pemantauan sehari-hari dan optimalisasi konstan untuk memenuhi setiap tujuan strategis vendor. MIND akan mengubah bisnis UMKM yang pasif secara pemasaran digital menjadi aktif. Vendor juga bisa berpeluang mendapatkan Return Of Investment (ROI) hingga 400% dengan memanfaatkan layanan pemasaran digital paling inovatif untuk mencapai basis konsumen global. MIND marketplace akan mempelajari tentang bisnis milik vendor dan apa yang mendorong bisnis milik vendor tersebut sehingga menghasilkan ROI yang maksimal.
MIND marketplace akan memberikan layanan pemasaran dalam dua bentuk layanan. Pertama, MIND Marketplace akan berikan layanan berupa iklan yang terdiri dari iklan tampilan, iklan video, iklan media sosial, iklan seluler, optimasi mesin pencari, pemasaran email dan pemasaran konten termasuk didalamnya iklan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya.
Kedua, MIND marketplace akan memebrikan layanan pengembangan desain perusahaan. Desain perusahaan itu layaknya peta jalan tentang bagaimana membangun merek dari awal. Yang didalamnya menjabarkan siapa Anda, di mana Anda berada, dan ke mana Anda ingin pergi. Jika diibaratkan sebuah perusahaan itu sebagai kapal, maka desain perusahaan adalah kaptennya. Karena itu, MIND marketplace akan membantu desain perusahaan milik vendor agar lebih menonjol dan memiliki identitas sendiri.
MIND akan membuat pengembangan desain perusahaan milik vendor yang akan membuat semua orang mengetahui tentang bisnis dan produk yang dijualnya. Cakupan layanan MIND marketplace meliputi Pedoman Merek, Reputasi Merek, Desain logo, Kartu nama, Desain Brosur dan Selebaran, Desain Alat Tulis, Branding Media Sosial dan Infografis.
Tak hanya menggapai pasar lokal saja, MIND marketplace juga akan membantu produk dan jasa milik vendor untuk mencapai mancanegara. MIND marketplace telah bekerja dengan lebih dari selusin lembaga pemerintah mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Lembaga Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, organisasi internasional seperti Britcham, perwakilan perdagangan di lebih dari 6 negara serta bermitra dengan lebih dari 230.000 profesional bisnis dari beragam latar belakang bisnis yang akan membantu bisnis tetap tumbuh serta menemukan jaringan rujukan baru.
MIND juga bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) -Indonesia Eximbank (IEB) untuk mendukung program ekspor nasional melalui pembiayaan ekspor nasional yang disediakan dalam bentuk pembiayaan, jaminan, asuransi, dan layanan konsultasi.
Untuk mengedukasi para pebisnis agar lebih dlaam lagi pengetahuannya dalam hal bisnis, maka MIND marketplace juga mengkreasikan MIND Inovation& Solution. Hadir MIND Inovation&solution ialah untuk memberdayakan, mendidik, dan membantu melatih sebagian besar dari 65 juta bisnis UMKM Indonesia, yang sebagian besar masih offline atau tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan atau memperluas bisnis online. MIND marketplace akan memberikan wawasan mendasar tentang digitalisasi, komersialisasi, dan internasionalisasi usaha kecil dan menengah Indonesia.Sehingga, MIND sangat selaras dengan target pemerintah untuk meningkatkan sektor UMKM Indonesia.