Berbeda dengan marketplace pada umumnya yang lebih banyak menawarkan produk impor, Madeinindonesia.com hadir dengan konsep sebaliknya.
TechnoBusiness Talks • Belakangan ini, industri e-commerce yang beroperasi di pasar Indonesia sedang mendapat sorotan secara khusus dari Presiden Joko Widodo karena dianggap lebih mementingkan produk ekspor daripada dalam negeri. Tapi, saat ini ternyata ada e-commerce lokal yang justru menyasar pasar internasional, namanya Madeinindonesia.com. Madeinindonesia.com dikembangkan oleh PT Jiva Samudra Biru pada 2019 dan resmi beroperasi sejak Maret 2020.
Dalam TechnoBusiness Talks pada Jumat (12/3), pendiri dan CEO Jiva Samudra Biru Mohd. Ilyas Bhat mengatakan bahwa Madeinindonesia.com berbeda karena menjadi pionir perdagangan B2B lintas batas secara online.
“Di saat makin banyak merek dan perusahaan internasional menawarkan produk mereka di Indonesia melalui marketplace, kami mencoba membalikkan itu dengan mendorong ekspor dari Indonesia ke pasar global,” ungkapnya. Lantas, seperti apa konsepnya? Berikut penjelasan Ilyas kepada Purjono Agus Suhendro, Editor in Chief TechnoBusiness Indonesia, terkait hal itu.
Kapan Madeinindonesia.com diluncurkan dan siapa di balik e-commerce tersebut? Kami telah mengembangkan infrastuktur digital Madeinindonesia.com sejak 2019 bersama tim insinyur dari dalam dan luar negeri serta 10 staf dari berbagai latar belakang, mulai dari pemasaran, ekspor/impor/logistik dan pembayaran.
Proses pengembangan meliputi pemetaan proses bisnis, mulai dari kemitraan dengan 50 perusahaan di bidang pembayaran, logistik sampai asuransi, sertifikasi, verifikasi serta layanan lain terkait ekspor.
Platform ini secara resmi mulai beroperasi pada Maret 2020. Kami mengundang setiap perusahaan di Indonesia, besar atau kecil, untuk bergabung.
Kami memiliki proses KYC/AML yang ketat untuk memverifikasi penjual dan memastikan kami mendapatkan perusahaan yang tepat yang memiliki produk yang tepat. Penjual yang ingin bergabung bisa dalam bentuk PT atau CV (dengan status badan hukum).
Apakah sudah mendapatkan pendanaan dari pemodal ventura?
Pendanaan Madeinindonesia.com sejauh ini mayoritas swadana dengan biaya sendiri dari saya selaku pendiri dan mitra. Baru-baru ini, kami memperoleh dana dari perusahaan migas besar Medco Group untuk mendukung rencana ekspansi kami.
Madeinindonesia.com berkonsep marketplace B2B yang menawarkan produk-produk Indonesia ke pasar internasional. Apa yang melatarbelakangi Madeinindonesia.com dikembangkan dengan konsep semacam itu?
Persepsi umum dunia internasional mengatakan bahwa membeli produk apa pun dari Indonesia itu prosesnya sangat komplek, perlu waktu banyak, tidak efisien, dan seringkali penuh risiko dikarenakan kurangnya kepercayaan dan transparansi.
Terlebih lagi, jika ada pembeli internasional akan mencari produk dari Indonesia dalam jumlah besar, mereka tidak menemukan marketplace atau platform dari Indonesia yang bisa menawarkan layanan secara keseluruhan. Dari situlah kami menyadari bahwa ada kesenjangan. Ada segmen pasar potensial yang belum tergarap.
Kami memahami sepenuhnya kompleksitas dalam hal ekspor dan pembelian secara lintas negara, termasuk pemasok Indonesia yang masih tercerai berai, kurangnya visibilitas pemasok Indonesia di mata dunia internasional, kurangnya transparansi harga, akses modal bagi eksportir, kurangnya pengetahuan masalah digital, dan kurangnya kepercayaan.
Namun, kami tetap bertekad membangun usaha yang berkelanjutan dengan nilai-nilai sosial dan akhirnya terbentuklah Madeinindonesia.com, sebuah marketplace lokal yang membantu meningkatkan visibilitas perusahaan Indonesia di tingkat global.
Produk apa saja yang dipasarkan di Madeinindonesia.com?
Sejauh ini kami fokus pada sembilan kategori yang memiliki nilai lebih di pasar global, yaitu produk pangan dan pertanian, mebel dan dekorasi rumah, pakaian dan aksesori, alat berat dan berbagai perkakas, produk kimia, karet dan metalurgi, elektronik dan peralatan rumah tangga, otomotif dan transportasi, produk kesehatan dan kecantikan serta pengepakan dan peralatan kantor.
Mengapa Made in Indonesia berani menyasar pasar internasional, sedangkan produk Indonesia dinilai tidak kompetitif dibanding China, Vietnam, dan lain sebagainya?
Benar bahwa beberapa produk Indonesia dinilai tidak kompetitif dibanding produk dari China dan Vietnam. Tapi, kami yakin Indonesia memiliki produk yang berkualitas tinggi, khususnya di sektor agrobisnis atau produk perkebunan.
Ekspor Indonesia didominasi sejumlah kecil perusahaan-perusahaan dan eksportir kelas kakap. Madeinindonesia.com pada dasarnya dirancang untuk menyederhanakan proses ekspor dari Indonesia, tidak hanya mendukung merek dan produk Indonesia, tapi juga untuk membantu khususnya usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa menembus pasar global.
Kontribusi UKM terhadap angka ekspor nasional baru sekitar 13% pada 2019. Tentunya ini potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan perdagangan lintas negara.
Berdasarkan studi kami, sudah ada banyak dukungan dan program terkait digitalisasi UKM. Akan tetapi, Madeinindonesia.com fokus lebih jauh dari sekadar digitalisasi, yakni komersialisasi dan internasionalisasi para penjual dari Indonesia. Kami memanfaatkan kekuatan teknologi dan e–commerce untuk memberdayakan UKM agar bisa bersaing.
Mengapa tidak membuat e-commerce yang menyasar pasar dalam negeri karena potensi pasarnya cukup besar dan menjadi rebutan e-commerce asing?
Kita memang punya beberapa platform B2B yang bagus di Indonesia yang melayani pasar domestik. Namun, kami berbeda karena kami adalah pionir di perdagangan B2B lintas batas secara online.
Di saat makin banyak merek dan perusahaan international menawarkan produk mereka di Indonesia melalui marketplace, kami mencoba membalikkan itu dengan mendorong ekspor dari Indonesia ke pasar global, terutama produk terkait sembilan industri bernilai tinggi.
Di tilik dari namanya, Madeinindonesia.com mengkhususkan diri bagi perusahaan di Indonesia (PT atau CV) untuk membantu mendorong dan meningkatkan ekspor.
Berapa kategori dan item produk yang telah ditawarkan di Madeinindonesia.com saat ini? Berapa penjualan per bulannya dan kategori apa yang paling laris?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kami fokus pada sembilan industri non-migas yang memiliki nilai lebih. Sebagai sebuah platform digital, kami terus mengembangkan inovasi dan solusi terbaru. Saya katakan, untuk 2020 dan sebagian besar 2021 kami fokus untuk membawa dan mengajak perusahaan Indonesia bergabung dengan kami, khususnya sebagai penjual.
Sesudah Covid-19 berakhir nanti diharapkan kami siap untuk menjalankan digitalisasi supply chain B2B di Indonesia secara menyeluruh untuk meningkatkan ekspor.
Berdasarkan pengalaman, penjualan terbesar dari produk atau kategori apa dan ke mana?
Sejauh ini produk pertanian masih banyak permintaan. Sementara ini, tujuannya adalah ke Dubai, Uni Emirat Arab. Kami akan terus mengembangkan pasar ekspor ke banyak negara melalui kerja sama dengan kantor perwakilan perdagangan Indonesia (ITPC) di berbagai negara.
Transaksinya lebih banyak berasal dari Madeinindonesia.com secara online atau berdasarkan penawaran secara konvensional seperti melalui telepon, faksimile, e-mail, dan sejenisnya?
Platform Madeinindonesia.com menyediakan berbagai fitur online untuk perusahaan atau UKM yang bergabung, termasuk dalam hal registrasi, pengelolaan “etalase” melalui mini website, verifikasi, sertifikasi, sampai pembayaran. Namun, kita tidak menutup kemungkinan komunikasi bisa dilakukan melalui telepon atau pun e–mail.
Bagaimana cara memonetisasi bisnis Madeinindonesia? Bisa dijelaskan hitung-hitungannya?
Untuk bergabung dan menjadi anggota platform, setiap perusahaan atau UKM harus melakukan pendaftaran. Ada beberapa jenis keanggotaan yang kami tawarkan, yakni Freemium, Gold, Platinum dan Diamond. Untuk Freemium, tidak akan dikenakan iuran alias gratis, sedangkan untuk keanggotaan lain akan dikenakan iuran yang besarnya berbeda tergantung fasilitas atau fitur yang akan didapatkan.
Apa target Madeinindonesia.com ke depan?
Kami menargetkan lebih dari 10.000 perusahaan Indonesia bergabung melakukan kegiatan ekspor dan lebih dari 100.000 pengguna, termasuk UKM Indonesia.
Pada 2025, kami menargetkan sudah terdapat lebih dari 100.000 perusahaan Indonesia, termasuk UKM terpilih, melakukan ekspor serta lebih dari 1.000.000 SKU atau item yang ditampilkan di platform kami.
Sedangkan strategi jangka panjang kami adalah memiliki sebagian dari supply chain dan kegiatan terkait perdagangan lainnya untuk menciptakan pasokan yang lebih luas demi memenuhi permintaan pasar global.•