Katakini.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di
Manila bersama platform solusi ekspor Madeinindonesia.com berkolaborasi menyelenggarakan pameran dan business matching secara hybrid di
Manila,
Filipina, dan bisa diakses melalui video secara daring.
Acara yang diikuti 17 produsen Indonesia ini juga didukung oleh BNI Xpora dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Acara dibuka hari Kamis sore oleh charge d’affaires KBRI
Manila, Widya Rahmanto.
“Saya percaya kegiatan ini mampu mendorong perdagangan [antara Indonesia dan
Filipina] di saat pandemic Covid-19 saat ini. Tentunya, ini berkat dukungan penuh dari Pemprov Jawa Barat, Madeinindonesia.com dan juga seluruh peserta. Kegiatan ini bentuk upaya kita dalam memperluas bisnis ke luar negeri,” kata Widya dalam sambutan secara langsung di Dusit Thani Hotel,
Manila, Kamis sore.
Acara berjudul “Exhibition and Business Matching: Health and Beauty” ini merupakan bentuk komitmen KBRI
Manila dalam memberikan semangat dan fasilitas bagi produsen Indonesia untuk tetap berkegiatan positif di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Widya, pihaknya sengaja memilih tema “health and beauty” soalnya berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) sektor kesehatan dan kecantikan menunjukkan pertumbuhan yang lumayan meskipun sedang dalam pandemi Covid-19. Berdasarkan data tahun 2020, kinerja industry pharmaceutical dan tradisional membukukan pertumbuhan 3.93 persen.
“Kemitraan Indonesia dan
Filipina ini diuntungkan oleh kedekatan secara geografis sehingga dia negara saling memahami potensi dan hambatan masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro menekankan bahwa
Filipina merupakan negara tetangga yang sangat penting bagi Indonesia, khususnya terkait hubungan perdagangan.
Untuk itu, menurut Kemal, Madeinindonesia.com secara rutin menyelenggarakan promosi dagang, termasuk dalam membantu pengusaha Indonesia dalam membuka akses ke pasar mancanegara.
“Madeinindonesia.com melakukan kegiatan promosi produk-produk Indonesia dengan sasaran pembeli mancanegara. Kegiatan ini menguntungkan kita semua dan akan meningkatkan perdagangan bilateral,” katanya.
Direktur Bisnis UKM Bank Negara Indonesia (BNI) Muhammad Iqbal menambahkan bahwa kantornya terus mengembangkan kemitraan binis dan perbankan dengan seluruh sektor.
Bank milik pemerintah ini memiliki enam kantor cabang di luar negeri, yakni di Singapura, Seoul, Hong Kong, London, Tokyo dan New York. Keberadaan kantor cabang luar negeri ini ikut mempermudah transfer pembiayaan untuk mendukung pemain usaha, kecil dan menengah (UKM) yang hendak mengembangkan pasar ekspor.
“Baru sekitar 1 persen dari total UKM Indonesia melakukan ekspor. BNI yakin bahwa ini harus dioptimalkan. Kita harus mencari tahu apa permasalahan yang dihadapi,” kata Iqbal dalam sambutannya.
Menurutnya ada beberapa tantangan yang dihadapi UKM, misalnya kurangnya pemahaman menyeluruh terkait kegiatan ekspor, kebutuhan pendanaan, kebutuhan perizinan terkait ekspor dan juga kualitas produk yang perlu ditingkatkan.
Melalui kegiatan semacam ini, BNI memperkenalkan BNI Xpora, sebuah unit baru yang akan membantu mendorong UKM untuk ekspansi bisnis dengan meningatkan ekspor. “Kami memiliki program inkubasi dan juga menghubungkan UKM dalam negeri dengan pembeli potensial dari mancanegara,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan M. Arifin Soedjayana, mengklaim bahwa provinsi Jawa Barat adalah kampiun dalam hal inovasi dan kolaborasi.
“Ekspor dair provinsi Jawa Barat adalah yang tertinggi dibandingkan ekspor dari provinsi lain. Menurut data BPS, dalam kurun Januari-September 2021, ekspor dari Jawa Barat mencapai sekitar 15 persen dari total ekspor nasional,” kata Arifin, membaca sambutan tertulis itu.
Sejauh ini provinsi Jawa Barat telah menjalankan program untuk membuka kemungkinan ekspor produk baru, membuka pasar ekspor melalui kerjasama dengan ITPC, mengadopsi teknologi melalui Go Digital dan berinovasi untuk menciptakan produk yang menarik.
“Kami (Jawa Barat) juga berkolaborasi dengan provinsi-provinsi yang lain dan juga berupaya mencari potensi-potensi baru,” tambahnya.
Segera setelah sambutan tersebut, para pembeli potensial
Filipina bisa mengunjungi booth yang tersedia di Hotel Dusit Thani dan berkomunikasi dengan para penjaga booth untuk memperoleh informasi detil tentang produk tersebut.
Di antara perusahaan Indonesia yang ikut business matching ini adalah, Mustika Ratu, Ultra Sakti, Afifarma Pharmaceutical, Gujati, Rabana Sejahtera Indonesia dan Gloria Orgita Cosmetics.