Neraca perdagangan nasional bulan Juni 2021 mencatatkan surplus sebesar 1,32 milyar dolar Amerika Serikat, ditandai dengan ekspor yang mencapai 18,55 milyar dolar AS, rekor tertinggi sejak Agustus 2011.
Capaian ekspor bulan Juni ini naik 9,52 persen dibanding bulan Mei. Jika dibanding bulan Juni tahun lalu, kenaikan mencapai 54.46 persen.
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas yang mengalami kenaikan cukup tinggi bulan Juni antara lain alas kaki (HS 64) naik 33,01 persen (dibanding bulan lalu) dan mesin serta perlengkapan elektrik (HS 85) naik 15,87 persen.
Selain itu, besi baja (HS 72) naik 32,31 persen kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 42,19 persen; bijih, terak dan abu logam (HS 26) naik 35,36 persen.
Komoditas yang ekspornya turun pada bulan Juni adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang turun 30,90 persen; berbagai produk kimia (HS 38) turun 11,40 persen; kertas, karton, dan barang produk kertas (HS 48) turun 6,21 persen; logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) turun 2,54 persen; dan pulp dari kayu (HS 47) turun 4,08 persen.
Sementara itu, tujuan ekspor nonmigas pada bulan Juni yang mengalamai peningkatan, antara lain ke Asia Tengah dengan peningkatan sebesar 115,93 persen, disusul oleh kawasan Amerika Tengah yang tumbuh 75,33 persen dan Asia lainnya yang tumbuh 33,38 persen. Selain itu, ekspor ke kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara juga meningkat.
“Ini menunjukkan bahwa permintaan pasar Asia mulai membaik,” tutur Menteri Perdagangan M Lutfi dalam pernyataan tertulis.
Menurut data Kemendag, surplus nonmigas terbesar berasal dari Amerika Serikat (yang mencatatkan nilai surplus 1,24 miliar dolar AS); disusul Filipina 0,65 miliar dolar dan Belanda 0,32 miliar dolar.
Sementara itu, neraca perdagangan kumulatif period Januari-Juni 2021 tercatat surplus 11,86 miliar dolar. Nilai tersebut diperoleh dari surplus perdagangan pada sektor nonmigas sebesar 17,57 miliar dolar pada Januari–Juni yang mampu menutupi defisit perdagangan migas yang mencapai 5,70 miliar dolar.
Neraca perdagangan kumulatif periode Januari-Juni 2021 ini jauh melampaui surplus perdagangan periode Januari-Juni tahun lalu (2020) yang tercatat senilai 5,43 miliar dolar.