Editor media massa antusias menyampaikan pertanyaan dan pandangannya saat diskusi dengan pimpinan dan tim startup B2B e-commerce lintas negara Madeinindonesia.com baru-baru ini.
Mereka mengajukan beragam pertanyaan, mulai dari persyaratan untuk bergabung sebagai anggota (member), besaran ongkos logistik (shipping cost) dan target jangka pendek dan jangka panjang.
Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono, misalnya, menanyakan apakah harga komoditas atau produk dari Indonesia bisa bersaing dengan komoditas serupa dari China.
Jurnalis yang sudah memiliki pengalaman panjang itu juga menanyakan kemungkinan Madeinindonesia.com melakukan kolaborasi dalam hal edukasi terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Sementara itu, Kepala Redaksi Ekonomi Antara News, Roy Sinaga, menanyakan apa target Madeinindonesia.com di tahun 2021 ini. Roy juga menanyakan kerjasama platform B2B lintas negara ini dengan pemerintah Indonesia.
Menanggapi hal itu, pendiri dan CEO Madeinindonesia.com Ilyas Bhat mengatakan pemerintah, melalui beberapa kementerian strategis, telah bekerja keras mendorong ekspor.
Namun, lembaga dan struktur pemerintah itu terlalu kompleks dan terkadang tidak bisa mengejar langkah terutama langkah dunia digital, tambahnya.
Ilyas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerjasama dengan kementerian terkait dalam rangka menciptakan kemudahan ekspor, di antaranya dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Industri untuk mensentralisasi dukungan bagi percepatan ekspor dan menjembatani penjual Indonesia dengan pedagang lintas negara.
Menurut Ilyas, Madeinindonesia.com mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan UKM dan sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan kerjasama percepatan ekspor perusahaan Indonesia melalui e-commerce global.
Sementara itu, Editor-in-Chief Jakarta Globe, Heru Andriyanto, menanyakan keberadaan beberapa perusahaan multinasional seperti Astra, Mercedes dan Tata sebagai penjual di platform Madeinindonesia.com.
Menjawab pertanyaan itu, Ilyas mengatakan Madeinindonesia.com memang fokus pada ekspor B2B lintas negara. Namun, platform ini tidak bisa mengabaikan sepenuhnya kebutuhan B2B pasar domestik yang diproyeksikan akan tumbuh senilai 20 milyar dolar Amerika Serikat di 2025.
“Untuk merek yang sudah mapan, kami menawarkan solusi membantu mereka menembus pasar-pasar baru. Sementara itu untuk UKM, kami menawarkan solusi sesuai kebutuhan mereka,” ungkap Ilyas.
Acara Temu Media yang berlangsung pada Selasa, 2 Maret, 2021 itu juga dihadiri Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro, Direktur Utama Medco Group Hilmi Panigoro, Direktur Medco Holding Roni Pramaditia, Redaktur Media Indonesia Fauzi Muhammad, Pemimpin Redaksi Gatra GA Guritno, Pemimpin Redaksi Kata Desa Fajar WH dan lain-lain.
#B2Bmarketplace
#B2Bindonesia
#B2Bcrossborder
#marketplaceindonesia
#ecommerceindonesia